Jumat, 12 Agustus 2016
Acara Liburan Yang Bikin Panas
Kehidupan gw sebagai salah satu eksekutif muda sepertinya hampir mendekati sempurna, selain memiliki karir yang terus berkembang, gw juga memiliki istri yang sangat cantik; Dela namanya dan sedangkan gw sendiri Arif. Saat ini gw kerja di salah satu Bank di Bandung dan memiliki jabatan di sana. Untuk ukuran orang yang berusia 28 tahun, gw memiliki posisi yang penting di Bank tempat gw bekerja. Sedangkan istri gw, Dela juga bekerja di salah satu EO terkemuka di Bandung.
Kejadian itu bermula ketika awal tahun 2010, ketika perusahaan istri gw akan mengadakan acara liburan ke Bali. Sebenarnya gw ga suka kalau istri gw harus ikut liburan itu, karena tahu sendirilah bagaimana keadaan di pantai, istri gw pasti akan menggunakan bikini dan gw secara jujur tidak rela tubuh istri gw dipandang mesum oleh pria lain. Apalagi istri gw itu meskipun bertubuh imut(kalau tidak salah tingginya 163 cm) tapi memiliki wajah yang cantik dan bertubuh indah. Siapa yang ga akan menoleh melihatnya ketika dia menggunakan bikini.
Semula gw bersikeras agar dia tak ikut ke acara tersebut, tetapi dia terus merengek dan berkata pada gw kalau boleh membawa pasangan masing-masing. Mendengar itu gw menjadi berpikir ulang, selain merasa kasihan terhadap istri gw yang selama ini juga jarang diajak liburan sama gw; gw juga bisa mengawasi sekelilingnya selama liburan di Bali. Akhirnya gw pun luluh dan mengizinkannya untuk pergi bersama kantornya.
Dela sangat senang sekali ketika gw mengizinkannya, tetapi tiba-tiba wajahnya menjadi sangat serius sekali dan memandang gw.
“ Tapi kamu jangan aneh ya?” ucap Dela
“ Aneh kenapa?”
“ Soalnya temen-temenku itu pada jahil semua, mau ceweknya ataupun cowoknya. Mereka semua suka berprilaku aneh semua.” Jelas Dela.
“ Cuma berprilaku aneh aja kan?”
“ Iya, pokoknya kamu harus janji sama aku jangan aneh liat tingkah laku mereka.”
“ Iya aku janji.” Ucap gw. Memangnya seaneh apakah teman-teman Dela di kantor sih. Sedikit bikin penasaran juga saat itu.
Pas hari H tiba, ternyata yang berlibur itu bukan seluruh kantor Dela, tetapi hanya satu divisi saja. Hal ini sedikit menenangkan gw, secara gw ini orangnya suka canggung jika berkumpul dengan orang-orang yang tidak dikenal. Semua yang ikut berlibur adalah 8 pasang, termasuk gw tentunya.
Begitu tiba di Hotel, kami berdua pun istirahat sejenak. Begitu gw terbangun, ternyata Dela telah menghilang dari kamar. Mungkin dia pergi duluan untuk mengikuti acara liburan ini, kalau tidak salah malam ini akan ada pesta kolam renang. Gw pun mengganti pakaian dengan pakaian renang dan beranjak ke kolam renang Hotel yang kami tempati.
Begitu tiba di kolam renang gw melihat pria dan wanita yang sedang bercengkrama di pinggir kolam renang dan beberapa diantaranya sedang meminum beer – benar-benar pesta menurut gw. Tak lama berselang gw mendengar suara jeritan wanita dari arah pojok, yang ternyata adalah suara Fika yang branya dicopot secara paksa oleh teman pria mereka yang bernama Dion. Sepertinya hal itu bukan hal yang aneh bagi orang-orang di sana, karena mereka semua hanya tertawa melihat kejadian itu baik prianya maupun wanitanya.
Tak memakan waktu lama terdengar beberapa suara wanita yang menjerit seperti yang dilakukan Fika tadi, dan kali ini pelaku pecopot branya berbeda-beda. Hal ini membuat gw merasa was-was apabila hal tersebut terjadi kepada istri gw, dan sepertinya terlambat; Tak lama berselang terdengar teriakan Dela dari arah kolam renang, dengan tangannya Dela menutupi bagian dadanya dan berusaha merebut bra miliknya dari tangan Steve. Gw yang melihat itu ingin rasanya berlari ke arah kolam renang dan menghajar pria tersebut, tetapi karena mengingat janji gw terhadap Dela, gw pun mengurungkan niat gw itu dan berjalan menuju kursi kolam untuk berjemur sembari membaca buku(meskipun pada saat itu malam hari, suasana di kolam seperti siang hari karena menggunakan spotlight yang banyak).
Sepertinya para wanita pun tak mau kalah, karena beberapa diantaranya malah melorotkan celana renang pria dan tertawa melihatnya. Dari pada memikirkan tingkah laku aneh mereka semua, gw pun memutuskan untuk tidur dengan menggunakan kacamata hitam.
Entah sudah berapa lama gw tertidur, hanya saja gw terbangun akibat semakin bisingnya suasana di kolam tersebut. Ternyata hampir seluruh orang di kolam renang sudah dalam keadaan mabuk dan wanitanya sudah tak mengenakan bra sama sekali, pandangan gw pun mencari keberadaan Dela. Gw sedikit lega begitu melihat Dela masih mengenakan branya. Sembari melirik gw, Dela sedang bercengkrama dengan Dion.
Mungkin karena mengira gw masih tertidur, ia kembali bercengkrama dengan Dion dan terlihat beberapa kali terkikik geli ketika Dion membisikkan sesuatu ke telinga Dela. Entah apa yang dibicarakan mereka berdua, tetapi gw lihat Dela langsung mengangguk. Dion pun menggenggam lengan kanan Dela dan mengarahkannya ke dalam air, terlihat jelas Dion sedang membimbing lengan Dela ke bagian selangkangannya.
Begitu lengannya mencapai target yang dibimbing Dela, muka Dela langsung bersemu merah dan terkikik kembali. Lalu Dion membisikkan sesuatu kembali ke telinga Dela dan langsung diangguki oleh Dela. Dion pun sedikit membungkuk ke dalam air dan kembali berdiri di hadapan Dela, gw yakin kalau saat itu Dion sudah menanggalkan celana renangnya. Ia pun kembali membimbing lengan Dela ke bagian selangkangannya. Dari gerakan tangan Dela gw yakin kalaua ia sedang mengocok kontol Dion, sebenarnya gw ingin sekali beranjak dari kursi itu dan menghajar Dion, tetapi gw langsung mengurungkan niat gw itu.
Gw lihat terus aksi mereka berdua, Dion terus menghadap Dela dan sesekali ia terlihat mengerang sedangkan Dela terus memandang ke bagian selangkangan Dion sembari sesekali melirik ke arah gw. Hingga akhirnya gw melihat Dion seperti mengejang ke’enakan dan kocokan tangan Dela pun berhenti. Dela pun terkikik melihat sesuatu di permukaan air.
Setelah itu Dela berbicang sebentar dengan Dion dan keluar dari kolam untuk membangunkanku. Ia mengajakku untuk segera kembali ke Hotel karena sudah terlalu larut. Akhirnya gw menghentikan ‘pura-pura’ tidur gw dan ikut bersamanya kembali ke kamar kami. Sebenarnya gw ingin sekali menanyakan apa yang terjadi di kolam renang, tapi gw kembali mengurungkan niat gw itu.
Esok harinya kami berencana akan pergi ke air panas Banyuwedang, dengan menggunakan minibus kami pun beranjak ke dalam kendaraan. Namun sepertinya jumlah kursi sudah terlalu penuh dengan orang dan barang, hingga akhirnya Steve mengajak Dela untuk dipangku olehnya. Sebenarnya gw berencana yang memangkunya tapi orang itu selangkah lebih cepat, dan saat ini pun gw masih bisa berdiam diri.
Selama perjalanan gw bersebelahan dengang Dion, pria itu bersikap sangat ramah terhadap gw bahkan ia mencoba mengakrabkan dirinya pada gw. Tetapi begitu mengingat apa yang terjadi kemarin antara dirinya dengan Dela, rasanya gw ingin sekali menghajar pria itu.
Selama perjalan, jalur yang kami lewati sangat buruk sehingga membuat kami sering tergoncang. Tentu saja mata gw tak luput ke arah Dela yang sedang dipangku Steve. Tubuh Dela terguncang-guncang selama mobil berjalan. Semula gw menganggap itu wajar karena jalan sangat buruk saat itu. Namun gw langsung berpikir ulang ketika keduanya mulai berkeringat. Dan kecurigaan gw semakin kuat ketika tubuh mereka berdua masih dalam keadaan tergoncang-goncang meskipun sudah memasuki jalur yang rata. Hati gw makin kesal begitu mengetahui kalau istri gw sedang disetubuhi oleh pria itu.
Tak lama kemudian akhirnya kami tiba di tempat lokasi itu. Gw pun langsung menghampiri istri gw dan membawanya ke tempat yang sepi. Gw sudah tidak tahan lagi menahannya dan memutuskan untuk bertanya padanya.
“ Apa yang terjadi selama perjalan tadi?” Ucapku dengan nada tajam.
Dela sangat terkejut dengan pertanyaan gw itu, ia mulai gelagapan dan akhirnya berkata jujur ketika gw memaksanya.
“ Tadi sewaktu perjalanan Steve mulai meraba selangkanganku, tapi aku diamkan saja. Lalu ia mulai menyibakkan slayer yang membelit pinggangku dan mulai memasukkan jemarinya ke dalam vaginaku dari sela-sela celana renangku. Sampai akhirnya aku tak menyadari kalau ia sudah menurunkan celananya dan menggesek-gesek kemaluannya ke bibir vaginaku.”
“ Lalu?”
“ Karena saat itu jalan jelek tanpa sengaja kemaluannya masuk ke dalam vaginaku.”
“ Lalu kenapa kau biarkan saja?” Ucapku mulai kesal.
“ Ayolah sayang, dia Cuma memasukkan bagian kepalanya saja, selain itu ia tak sempat keluar kok. Jadi jangan pikirkan lagi masalah ini ya.” Ucapnya sambil memohon.
Mendengar permohonannya gw akhirnya luluh juga, meskipun dalam hati gw masih sangat kesal sekali. Akhirnya gw memutuskan untuk melupakan hal itu meski sangat berat sekali. Malam itu setelah makan malam, kami semua memutuskan untuk berendam di salah satu pemandian air panas di daerah tersebut yang bersifat privat.
Semuanya pun berendam dalam bak air panas yang sangat besar. Saat itu gw bersebelahan dengan Dion, kami pun berbincang-bincang banyak hal. Di luar dugaan ternyata Dion adalah seorang yang enak diajak berbicara dan berbagi pandangan. Hingga akhirnya Dela menghampiri kami, langsung saja Dion menyuruhnya untuk berendam di pangkuannya. Meskipun sebelumnya ia meminta izin padaku dan akhirnya aku mengizinkannya.
Selama Dela di pangkuannya, gw dan Dion masih terus berbincang-bincang, sesekali Dela ikut nimbrung diobrolan diantara kami. Gw lihat tangan Dion mulai menjelajah tubuh istri gw, dan gilanya lagi dia melakukannya tepat di hadapan gw. Dela hanya terdiam ketika mendapatkan perlakuan itu. Dion yang hanya mengenakan anduk kecil yang dililitkan pada pinggangnya langsung membuka anduknya itu. Terlihat oleh gw kontolnya yang besar mulai digesek-gesekkan ke selangkangan istri gw yang sama-sama mengenakan anduk saja.
Hingga akhirnya gw melihat perubahan ekspresi istri gw, ia seperti sedang menahan sesuatu, yang gw yakini kalau kontol Dion telah masuk ke dalam liang senggama istri gw. Gw lihat pinggul istri gw mulai digeser-geser sedikit diantara selangkangan Dion.
“ Dion kontol lu lagi dimasukkin ke liang istri gw ya?” Tanya gw. Dion dan Dela yang mendengar itu langsung terkejut dan berwajah merah.
“ Maaf ya bang.” Ucapnya.
“ Terusin ajah, selama istri gw menikmatinya.” Ucap gw. Mungkin ini terdengar gila, tapi gw sudah terlalu capek menahan emosi ini sehingga gw pasrahin ajah.
“ Kamu memang pengertian, sayang.” Ucap Dela sembari mencium bibir gw. Lengan kanan Dela pun langsung masuk ke dalam anduk yang melilit di pinggang gw dan mengocok kontol gw sementara Dion terus mengocok kontolnya di dalam vagina istri gw.
Hingga akhirnya gw melihat Dion mengejang dan terlihat menahan rasa nikmat karena telah menyetubuhi istri gw. Sepertinya Dion telah memuntahkan spermanya di dalam liang senggama istri gw. Setelah itu gw ajak istri gw kembali ke kamar Hotel dan membaringkannya di ranjang. Gw langsung menjilati memeknya yang masih terlihat berlendir oleh sperma Dion. Meskipun terasa asin, gw udah ga peduli lagi.
Gw yang sudah terangsang hebat langsung mengarahkan kontol gw ke dalam memeknya dan mengocoknya dengan cepat. Terasa liangnya sangat licin mungkin karena lendir sperma Dion pada sebelumnya, tapi hal itu membuat gw semakin terangsang.
Hingga akhirnya gw sudah tak kuat menahan sesuatu yang akan keluar dari kontol gw dan memuntahkan sperma gw dalam liang senggama istri gw itu. “ crot,,, crot,,, crot,,,”
Karena merasa letih baik lahir maupun batin, gw langsung membaringkan tubuh gw di samping istri gw itu dan terlelap nyenyak.
Setelah itu gw pasti melarang istri gw untuk mengikuti liburan bersama teman-teman kantornya. Dan sepertinya istri gw itu juga paham kenapa gw melakukan hal itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar