Minggu, 11 Juni 2017

Pengalamanku Sebagai Seorang Mentor


Hari ini 16 Agustus adalah hari pertamaku menjadi seorang mentor, Sejujunya aku pun tidak tahu kenapa aku dapat menjadi seorang mentor, IP ku tidak tinggi-tinggi sekali, namun aku memang kerap sekali mengikuti beberapa organisasi dan aku memiliki banyak kenalan. Jadi disini aku ditunjuk untuk menjadi salah satu bagian dalam kegiatan ospek tahun ini.

Ospek tahun ini memiliki selang waktu satu bulan, namun aku tetap diwajibkan untuk mendampingi adik kelas hingga satu smester lamanya.

Pukul 8 pagi, Aku sudah berdiri di lapangan. Mengenakan kemeja putih, celana panjang beserta almamater berwarna kuning. Tahun ini ada 70 mentor yang kurang lebih memiliki 10 anak didik peserta baru, namun aku melihat kekanan maupun kekiri, hanya aku yang belum didatangi oleh mahasiswa baru. dalam benakku aku berpikir, " pada kemana ini mahasiswa baru gua"

Tidak jauh dari itu, tiba tiba datang segerombol anak baru datang dan langsung menyapa diriku. Awalnya aku canggung, namun gadis dari 10 orang ini sangatlah ramah. Tingginya kisaran 150 cm dengan kulit putih, dan wajahnya manis.

Kami semua berkenalan. Di kelompok kami ada 7 wanita dan 3 pria dari asal SMA yang berbeda-beda. Wanita tersebut adalah Rosa, Gwen, Ibel, Gracia, Jessi, Jesselyn dan Gita. Sedangkan kaum pria adalah Adit, Jona dan Putu. Meskipun kita masih pertama kali bertemu dan semua terasa canggung, Namun beberapa kali aku curi pandang ke arah Ibel dan Jesselyn, bagiku mereka begitu cantik. badannya tidak terlalu tinggi, namun mereka murah senyum, kulitnya putih, kurus namun tetap berisi dan mereka terkadang memberikan senyuman yang indah kepadaku.

Tak terasa ospek di hari pertama sudah selesai, namun tugas yang diberikan begitu banyak yang wajib dikerjakan bersama kelompok. Dan untuk dihari pertama, aku memang diwajibkan untuk mendampingi mereka dalam pengerjaan tugas kelompok. Sebenarnya aku cukup malas dalam tugas ini. Namun Ibel menyuruh kami semua untuk bekerja kelompok dirumahnya, ya memang jelas rumah ibel adalah rumah yang terdekat dari kampus ini. Jadi mudah untuk kita mengerjakan tugas.

Rumah Ibel sangatlah luas. Memiliki teras yang besar dan ada kolam renang di bagian belakang y. Disebelah Kolam renang, ada taman pribadi yang meskipun tidak begitu besar. namun disitu ada meja dan kursi untuk kami semua dapat mengerjakan tugas ospek yang telah diberikan.

Pundakku terasa ditepuk dan aku menoleh kebelakang.
" Kak, aku harus beli karton duplex, HVS dan gunting nih kak. Cuman ini dah malam dan aku masih kurang begitu tau lokasi-lokasi di sekitar sini. Kakak bisa temenin aku?"
Aku yang sedang bersandar, memperhatikan kelompok ini bekerja juga merasa bingung harus berbuat apa. aku tidak diizinkan untuk membantu mereka mengerjakan tugas, paling-paling cukup mengawasi saja. Namun dalam hal ini, aku dapat membantu Jesselyn untuk mengantar dirinya pergi ke toko buku terdekat.

"Oh Yuk Jes"

Selama perjalanan, kami diam-diam saja. Mungkin Jesselyn terlalu capai karena ospek tadi begitu lama. dan sekarang sudah menunjukann jam 8 malam. Namun kita tetap harus mengerjakan tugas ospek.
Aku lirik Jesselyn dan ternyata dia sedang tertidur pulas. Kupandang dirinya dan ternyata dia begitu cantik. Wajah oriental yang polos ketika tidur dan sedang memeluk tas nya namun tunggu. Pahanya begitu putih mulus akibat roknya tidak sengaja terangkat sedikit.
"Tidak. dia adalah adik kelas ku!" dalam hati aku berteriak. Aku pacu mobilku lebih kencang hingga aku sudah sampai di toko buku langgananku. Toko buku ini sangatlah murah, karena untuk memasukinya cukup susah dan area parkirnya gelap. Namun tidak kusangka, dari mobil aku melihat ke arah toko buku dan hari ini sangat sepi. Hampir aku tidak melihat ada orang yang melintas di jalanan ini.

"Wah, untung deh. biasanya ramai sekali toko buku ini" lalu aku kembali menatap Jesselyn. Dirinya masih tertidur pulas. Aku tersenyum. Aku bertopang dagu sambil terus memandanginya. Namun Jesselyn tidak merasakan ada yang terus melihatnya hingga hingga, aku mencoba untuk menghirup aromanya. Sampai tiba lah wajahku di depan bibirnya. Tak sadar, aku sedang melumat bibirnya. Namun ternyata aku begitu menikmatinya hingga membuat Jesselyn terbangun!

Jesselyn sempat melotot melihat bibirnya telah bersentuhan denganku. Reflek aku langsung meraba pahanya dan meraba klitorisnya. Belum sempat Jesselyn teriak, aku terus membekap mulutnya dengan mulutku. Aku panik, aku takut Jesselyn marah dan mengatakan kepada pembimbingku. Otomatis pasti aku langsung kena DO dari kampus.

Namun lama-kelamaan, aku mulai kehabisan nafas. Aku lepas lumatanku, namun justru desahan Jesselyn yang ku dengar. "Ahh, tolong kak, jangan".
'Oh my God, Jangan mendesah" dalam pikiranku. Pikiranku begitu kacau dan aku malah terus menciumi lehernya hingga aku berada pada bongkahan dadanya. aku membenamkan seluruh wajahku di dadanya. Wajahku serasa dihimpit dari kanan dan kiri namun begitu kenyal dan aku merasakan celanaku terasa sempit. Kubuka celana ku dengan tangan kiri dan tangan kanan ku terus mengocok vagina Jesselyn.

Kutarik tangan Jesselyn dan kuarahkan ke kontolku. Awalnya dia enggan bergerak, namun semakin kukocok vaginanya sekaligus kubimbing tangannya untuk mengocok kontolku. Lama-kelamaan dia melakukan itu dengan sendirinya. Matanya merem merasakan kenikmatan yang tiada tara. Aku tersenyum penuh kemenangan. Kuangkat dirinya, dan aku duduk di bangku kiri sedangkan dia ada di atasku.

"Kak jangannnn!" Namun aku yakin tidak sepenuhnya dia tidak mau. Aku yakin dia hanya takut. Ditambah aku sudah begitu terangsang akibat kocokannya. Aku masukan Kontolku sedikit demi sedikit kevaginanya. Kubuka kancing dari kemejanya. kutarik dari belakang dan dengan sekejap terpampang buah dada ukuran sekitar 36b. Terus kumasukan kontolku kedalam vagiannya. Vaginanya begitu rapat hingga membuatku susah untuk memasukinya. Namun Karena vaginanya sudah basah, Lama kelamaan kontolku dapat masuk sepenuhnya kedalam vaginanya. Kontolku serasa dipijat pijat dari segala arah. Terasa hangat dan nikmat yang luar biasa. Aku mulai kocok kontolku didalam vaginanya. Terus kokocok sambil meremas buah dadanya dan juga pantatnya

"AArgggghh ah ahh" Mulai terdengar bunyi kecipuk kecipuk. Aku terus menciumi dadanya. Dan sejenak aku merasa cape, namun ternyata Jesselyn sudah berada dalam kenikmatan yang sulit untuk dia ungkapkan. Dia terus menggigit bibirnya sambil terus menggoyangkan pinggulnya. Aku menciumi bibir mulusnya dan kini dia mulai berani memainkan lidahnya. Aku belai rambutnya, semakin kubelai, semakin dirinya berada dalam mimpi fantasynya. bau aroma dirinya membuatku terus terangsang. terus aku genjot dan erangannya semakin terdengar jelas.

ku terus menggoyangkan penisku sekarang. "Ahh Ahh Ahh, terus kak"
"Ohh terus Jess, ah nikmat bgttt" Aku terus menaik turunkan penisku dan terus meremas bongkahan pantatnya. Setelah cukup lama kami bersetubuh.

"Kakk, Jesselyn mw keluar." " aaaaaarghhhhhh" bunyi erangan Jesselyn begitu kencang. namun kami didalam mobil dan aku tidak melihat ada siapapun yang merekam perbuatan kita. Aku masih belum mencapai klimaks. Kurebahkan dia ketempat duduk . Dan kini aku genjot dia lagi. Kini Jesselyn, memeluk erat tubuhku. bibirnya terus meracau tidak jelas. sambil terkadang dia menjambak rambutku. " Ah terus kak, terusss, ah nikmat banget penisnya aah ahh enaaaaaaaaaak"

"Hahahahah apaan tu penis Jes, kakak ga tau nih" goda aku
"Ah ahhh ahhh Kak, itu.. kontol mksdnya kak. ahh terus kakk ahhh ahh"
lalu Jesselyn memeluk erat tubuhku
"Ahhh kak, Jesselyn mw keluar lagi"
" Aku sayang kamu Jesselyn, " Kusodok vaginanya dengan kencang dan kubenamkan seluruh spermaku mengisi vaginanya. Disaat itu Jesselyn juga mendaptkan orgasm terniikmat terakhir kalinya. Dia terus memelukku "aaaaaaaaaaaaaaaaarrgghhhh" erangan Jesselyn membuatku memeluk erat dirinya. bongkahan dadanya terus menempel kedadaku, lalu kurasakan ada air mata menetes kepundakku, ternyata dia mulai menitikkan air mata.

Aku berikan dia tissue untuk membersihkan tubuhnya. Aku lalu pergi ke toko buku tersebut dan membeli segala peralatan yang kami butuhkan.

Lalu kami kembali ke rumah Ibel, seakan tidak terjadi apa apa. Namun mata Jesselyn terlihat habis menangis dan Jessica merasa ada yang aneh dari perjalanan yang telah kami berdua lakukan

 cerita panas, ngentot, seks sedarah, incest, pemerkosaan, ngentot, cewe cantik, cewe binal, evycerpas, semprot, cari bokep,


------------

Tags :

Bokep, Cerita panas, cerita becek, hot, cewek seksi, hubungan sedarah, seks ibu, ngentot ibu, ngentot nyokap, pemerkosaan, video bokep, bokep jepang, bokep barat, memek, memek gatel, janda, pin bbm cewe cantik, pin bbm janda, ngentot gratis, ngentot amoy, ngentot cewe cina, ngentot IGO, ngentot jilboobs, semprot, crot, forum semprot, porno, porno indonesia, video ngewe, evycerpas, evy mature, Adik, Adik Ipar, adult, adult story, Afrika, Amoy, Anak, Anak SMP, Anggi, Arga, Asik, Bank, belajar les, Binal, Birahi, blackmail, blindfold, Bokep, Bramloser, Celsi, Cerita Panas, Cerita seks, cewe, cewe binal, cewe cantik, Cewe hot, cewe ngentot, Cewe PKL, Cewe seksi, China, Cici, Cimone, cock, creampie, Cuckold, deceiving, Della, Dian Elina, dick, Diperkosa, Dukun, Ekstasi, Eliza, Elvina, Enak, English, Erna, evycerpas, Fadel, Fanny, Farah, feminist, fuck, Gangbang, Gee13, Gila, Gitavani, Hamil, hardcore, Hayato2123, honey, Hot, Hot Mom, Hot Story, Hotmom, Hotwife, Ibu, Incest, Istri, Istri Binal, jamesjohnstone, Jepang, Kakak, kingdom, les, Lhian, liar, Liburan, Linda, Lonte, Mama, Mama Diperkosa, mama hot, Mama Lonte, mama ngentot, mamaku, Mantap, Memek, Memek amoy, Mia, Mild sex, Mom, My Diary, Narkoba, netorare,  Ngentot bini, Ngentot enak, Ngentot Mama, ngewe, Ngintip, Nia, Ochi, pejabat, Pelabuhan, Pemerkosaa, Pemerkosaan, Penindasan, Perampokan, Perkosa, Pijat, PurpleMonkeyDishwash, Randy, Rani, rape, reformasi, Sarah, Satorman, Satpam, Saudara, Sedarah, Seks, seks sedarah, Selingkuh, semprot, Sepupu, Setengah Baya, sex, Sister, Siswi, Sleep, Sleeping, SMA, small cock, SMU, Sopir, stefani, story, Susi, swing, Tambal Ban, Tante, titit, Uang, Ujang, Vania, Ngentot amoy, Video Bokep Gratis, Video Hot, Ngentot SMU

Pengalamanku Sebagai Seorang Mentor Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Evy Fredella

0 komentar:

Posting Komentar