Senin, 05 Juni 2017

Wawancara Sex Part 2


Di hari ketiga keberadaanku di kota Apel, aku putuskan untuk refreshing karena aku mulai jenuh berada di ruko dan yang pasti karena ada Tina yang mulai bersikap sok menjadi istriku. entah kemana, aku belum mempunyai tujuan sebagai langkah awal aku menginap di sebuah hotel SS untuk beistirahat. Tepat jam 16:00 alarm HPku berbunyi dan dengan malas aku menelepon layanan hotel untuk memesan makan. Tidak lama kemudian terdengar pintu kamarku diketuk tok...tok...tok...
“silahkan masuk! Jawabku sambil tiduran memainkan game di hp
‘maaf Pak....silahkan mengganti pakaian anda! Suara seorang wanita terdengar dibelakangku
“ganti apa? Jawabku heran, masa makan harus ganti baju....
“kamu bawa apa, mana makanannya?? Jawabku heran
‘maaf Pak, bukanya Bapak memesan pijat dan lulur? Jawabnya
“iya...tapi saya mau makan dulu! Jawabku buru-buru mengiyakan pertanyaanya karena aku tidak rela jika wanita yang di seragamnya bernama Dewi itu pergi dari kamarku.
‘sebentar Pak, saya tanyakan! Jawabnya sambil beranjak pergi
Dewi kembali dengan membawa makanan yang aku pesan walau sebenarnya itu bukan pekerjaanya. Begitu selesai makan aku langsung berganti pakaian yang dibawakan Dewi dan kembali ketempat tidur untuk dipijat dan di urut. Sekitar setengah jam Dewi memijatku, tidak ada pembicaraan yang berarti. Berbeda dengan hatiku yang berkata dan bertanya terus menerus, terutama tentang “apakah Dewi mau pijit plus+plus?! Atau tidak... dengan nekat akupun bertanya tapi dengan tegas Dewi mengaku tidak mau karena sudah bersuami, malah menawarkan temanya untuk menu plus+plus.
“aku maunya itu kamu?! Tanyaku sambil membalikkan badan dan meraih tangannya.
‘maaf Pak, saya benar-benar gak bisa!! Kalau mau saya akan memanggilkan teman saya untuk permintaan Bapak’ jawabnya kembali menolak dan menarik tangannya
“ya udah kalau gak mau!! Jangan panggil Bapak ya, panggil Adith saja.... pintaku!
“oya....tolong lulurin bagian depan! Pintaku
‘tapi....Pak...eh Mas....eh Adith....katanya gugup
“tenang aja aku gak akan memaksa kalau kamu tidak mau! Jawabku tegas
Berulang kali aku meminta dengan berbagai alasan akhirnya Dewi mau memijat bagian depan dan dadaku adalah yang pertama disentuhnya. Lembut jemarinya mulai mengurut dadaku, membuatku mulai terangsang. Aku pejamkan mata untuk meresapi setiap usapan tangannya sekaligus untuk membuatnya tidak gugup karena memang posisinya disebelah dadaku, begitu dekat untuk merasakan desahan nafasku yang terengah.
“suamimu pasti ganteng banget ya? Bisa membuatmu jatuh hati?! Tanyaku memancing
‘biasa mas, gantengan Mas.... jawabnya mulai terpancing
“kerja dimana? Kok kamu diijinkan kerja begini? Tanyaku
‘jadi TKI di malaysia Mas, suamiku gak tahu aku bekerja begini! Jawabnya mulai rileks dan membuka diri
“Wi...tolong urut pahaku ya? Yang sebelah kanan sering kram! Pintaku
“sudah berapa lama? Trus pulangnya? Tanyaku kembali
‘udah 2 tahun Mas, belum pernah pulang! Jawabnya
“beruntung banget ya suami kamu? Mendapat istri yang setia dan percaya penuh! Tanyaku memancingnya
‘bisa aja Mas! Jawabnya tersenyum
“kamu kan setia....apa kamu pernah meragukan suamimu? Kan jauh disana, 2tahun lagi....
“aku yang baru jauh selama 2 minggu aja sudah kepengen banget?! Tanyaku
Dewi hanya terdiam, pijitan tangannya mendadak tidak bertenaga lebih mirip sebuah elusan dan belaian di pahaku. tatapanya kosong seakan menerawang jauh ke Malaysia, sampai-sampai suaraku tidak terdengar olehnya. Aku coba memanfaatkan ini dengan membuka handuk yang membelit pinggangku beserta CDku hingga kont*lku mencuat keluar dan mengeras.
“Wi....Dewi.... kataku dengan nada keras sambil memegang tangan kanannya
“katanya kamu tadi tidak mau, tapi kenapa sekarang malah membuka handuk dan CDku?? Aku kembali bertanya
‘maaf Mas....aku...aku tidak membukanya! Kilah Dewi
“sudah terbukti masih saja mengelak! Kalau kamu tidak bertanggung jawab aku akan melaporkan ini ke manager hotel! Ancamku sambil memegangi tangannya
‘tapi....aku....... tanya Dewi gugup melihat dari dekat kont*lku yang kekar berotot
Aku langsung menarik tubuhnya keatas dadaku dan memeluknya dengan erat sekaligus agar Dewi tidak lari. Untuk mengantisipasi perlawananya aku segera membalikan badan dengan posisi Dewi dibawahku. Dan benar saja, Dewi mencoba mendorong tubuhku sambil mengancam akan berteriak. Dengan PeDe aku menyuruhnya berteriak tapi Dewi malah terdiam dan sesenggukan menangis. Dengan menindih dan memegangi kedua tangannya aku goyangkan pinggulku maju mundur, menggelitik selangkangan Dewi dengan kont*lku.
Karena kalah tenaga dan badan, aku tetap menguasai keadaan walau Dewi terus berusaha meronta dan menghimpit kont*lku dengan pahanya. Tapi itu semakin memudahkan aku menggesek dan merangsang pahanya dengan kont*l yang aku gerak-gerakan. Aku ciumi lehernya dengan bertubi-tubi, lidahku meliuk menyusuri lembut kulitnya. Aku turunkan bibirku ke dadanya dan langsung melahap toketnya yang masih terbungkus rapat oleh baju seragam kerjanya. Kedua tanganku telah memegangi kedua tangannya, maka aku putuskan menggunakan mulutku untuk membuka kancing baju dan BHnya. Aku gigit sekuat-kuatnya baju Dewi dan aku tarik keatas dengan harapan kancingnya terlepas tapi ternyata malah membuat bajunya terkoyak. Sempat aku menghentikan gerakanku untuk beberapa saat, naamun setelah melihat toketnya yang nyembul dari bajunya yang sobek akupun meneruskan niatku dengan menggigit BHnya dan menariknya hingga talinya melar panjang dan terlepas.
Sekejap aku langsung menyerang toketnya dengan hisapan di putingnya, aku pilin-pilin dengan bibir dan aku kenyot-kenyot dengan kuat. Terdengar Dewi merintih kesakitan tapi berusaha menahanya karena takut ada yang mendengar dan dilaporkan manajernya yang pasti akan membuatnya dipecat. Melihat itu aku semakin bersemangat merangsangnya, aku tindih tubuhnya dengan tubuhku dan terus menciumi leher dan belakang telinganya dengan harapan tenaganya terkuras untuk menahan beban tubuhku. Tidak butuh waktu yang lama, sekitar 5 menit berselang nafasnya mulai tidak menentu dan tenaga ditangannya jauh berkurang dalam menolak cumbuanku. Matanya memejam tapi sudah tidak menangis, mulutnya bungkam menahan desahan dan terlihat kini putingnya semakin menonjol keluar. Akupun melepaskan tanganku dari tangannya dan langsung mengarahkan wajahku keselangkangannya, sementara kedua tanganku meremas kedua toketnya.
“Jangan Mas....jangaaaaaaaannnnn.....aku gak maaaaaauuuu........ katanya sambil memukul dan menjambak rambutku.
Aku tidak menghiraukan penolakannya dan fokus pada pangkal pahanya dengan menjilat paha mulusnya serta menggaruk-garuk CDnya dengan gigiku. Aku gigit dengan bibirku daan aku masukkan lidahku dari celah tepian CDnya, terus....terus.......teruuuuuuuuuuussssssssssssss tanpa henti, bahkan mempercepat gerakan bibirku. Kini tangannya tidak lagi menjambak rambutku berganti membelai dan meremas manja, pahanya tidak lagi menghimpit kepalaku tapi terbuka lebar, lenguhan dan desahan lembut tidak mampu disembunyikannya saat CD putihnya terasa asin dan semakin becek.
Dengan gemes aku tarik CDnya hingga sobek dan terbukalah memek jablay-nya dengan rerumputan yang lebat menghitam. Aku hisap dan jilati memek Dewi tanpa ragu, tetsan lendir asin dan jembutnya yang menggelitik bibirku tak mengurangi nafsuku. Jari telunjukku menyusul lidahku memasuki memeknya dan aku langsung arahkan ke klitorisnya yang imut.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH..........MAAAAAAAAAASSSSSSSSSS......KOOOKKK.....
KOK ENAAAK BANGEEEETTT YAAAAAAHHH........AKU.....ENAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKK....
AAKU SUKA MMMMMMMMMAAAAASSSSSSSSSSSSSSS..........AKU MAUUUUU......
Dewi semakin terbawa oleh badai orgasme yang melandanya, tangannya semakin inten mengelus dan membelai punggungku. Aku mulai kocokkan jariku kedalam memeknya, maju-mundur pelan dan teratur, semakin dalam dan semakin cepaaaaattttttttt........
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH......AH....AH....AH.....AH...AAAAAAAAAAAAHHHHH....
Gerakan dan desahan kami semakin berpadu saling mengisi dan melengkapi, layaknya sedang bercinta dengan suaminya. Aku beranikan diri untuk berposisi 69, awalnya Dewi menolak dan enggan menyentuh kont*lku apalagi menyepongnya tapi kali ini aku tidak memaksanya namun terus menempelkan kont*lku ke wajahnya sambil terus mengocok memeknya dengan jari dan lidah.
HAAA....EEPPPPPP.....HMMMMMMM........MMMMMMMM..... mendadak Dewi melumat palkonku dengan kuat, menggelitik dan memasukkanya semakin dalam.
Rasa geli, nikmat, ngilu dan panas menyatu dikont*lku, apalagi saat jari-jari Dewi mulai mengelus dan mengocok pangkal kont*lku yang memang tersisa diluar mulutnya.
‘UHUKKK....UHUUUUUKKKKKKKKKK.....AH...AH....AH....OOOOOOOOHHHHH....MASUKIN AJA MAS, AKU SUDAH GAK KUAT NIH!? Dewi merengek meminta dientot, penolakan dan tangisan di awal pergumulan seakan sirna terkubur nikmat.
Dewi meminta posisi diatasku dan aku iyakan saja, dengan duduk mengangkang Dewi naik keatasku dan memasukkan kont*lku kedalam memeknya. walau sempit dan sulit Dewi terus menekan memeknya kebawah, kadang dengan goyangan pantat memutarr dan sesekali maju-mundur. Aku pejamkan mataku menikmati sensasi goyangannya, sementara tanganku menahan toketnya yang bergelantungan diatas wajahku.
Ahhhh....gede....aaah....panjaaaaaaaaaang......aaaaaaaahhhhhhhhhh.....enak banget Mas, kont*lmu benar-benar hebat. Kata Dewi sambil terengah mencari nafas.
‘memek kamu juga nikmat,....kataku memuji
Hingga malam menjelang kami masih bergulat dengan nikmat, tubuhku seperti remuk kecapean tapi belum juga ada tanda-tanda akan keluiar padahal dewi sudah orgasme sampai 3 kali.
“ayo Mas....kocok yang kuat! Dewi berganti posisi merangkak dan menungging, pertama-tama aku gesek-gesekkan palkon ke memek dan sekitarnya, keluar masuk mempermainkan klitorisnya.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHH...........AAAAAAAAAAAAAAAAGGHHHHHH....
Bersamaan dengan erangannya, kont*l ku memasuki memek Dewi sedalam-dalamnya !
BLESS..BLEESSSSSSSSSSSSSS.....BLEEEEEEEEASSSSS....BLESSS.........AAAAAAHHHH....OUHHHHH
Hisapan, himpitan dan pijitan lembut dari dinding memeknya kurasakan disekujur tubuhku, benar-benar mantap!! Pinggulnya sangat kenyal dan sintal, membuat pahaku bergetar hebat! Aku yang sebenarnya masih capek, semakin tidak berdaya bibuatnya.
PLAK.....PLAAAAAAAAAKKKKKKKKKKK.....PLAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKK
ZLEEEEEEBBBBBBBB.........ZLEB.......ZLEEEEEEEEEEEBBBBBBBBBBB...............
Sambil agak berjongkok aku meremas toketnya yang semakin keras, aku jepit dan pijit putingnya sambil terus menggoyangnya dengan cepat dan keras membuat toketnya bergoyang dengan hebatnya. Putingnya memberikan sensasi nikmat dan sakit yang bersamaan, membuat Dewi berulangkali terjatuh dari posisinya.
Hhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh.........ahhh....ahhhhhhhhh....ah...aaaaaaaaaaahhhhhhh, aku hak kuat lagi Mas, cepat selesaikan goyanganmu! Desahan dan katanya mesra
“iya sayaaaaaang....ini hampir muncrat, semprotin diluar atau di dalam???? Bisikku
Lebih cepat...cepaattt....lebih lagi....lagi.......lagi dan lagi aku menggoyangnya semakin cepat dan tanpa henti. Belum sempat Dewi menjawab, kont*lku sudah menyemprotkan sperma kedalam memek imutnya.........
CROT...CROOT....CROOOT.....CROOOOT......CROOOOOT.....CROOOOOOT.....CROOOOOOOT.....
Mendadak tubuh Dewi lemas dan ambruk ke kasur begitu juga denganku yang ambruk diatas tubuh Dewi. Peluh dan keluh terucap dari mulut Dewi, apalagi semprotan spermaku kedalam memeknya kian membuatnya takut. apalagi suaminya ada di Malaysia, bagaimana kalau Dia hamil?!
“kalau kamu hamil, aku akan bertanggung jawab kok! Bisikku
‘tapi..... jawabnya dengan ragu
“aku akui, aku sudah salah terhadapmu....aku akan bertanggung jawab! Kataku sambil mencium lehernya yang penuh keringat
“kerja aja di butikku, jangan kerja disini lagi. Aku gak mau ada Adith lain yang memperkosamu.... pintaku
‘istrimu?! Tanya Dewi sambil membalikkan badan
“kalau kamu hamil, kamu harus mau menjadi yang kedua! Jawabku sambil mendekap erat tubuhnya.
Malam itu aku mengantar Dewi pulang dan aku putuskan untuk kembali ke Butik keesokan harinya untuk membahas rencana pengelolaan butik dengan Tina. KISAHKU DI KOTA APEL, MASIH BELUM USAI.....

------------

Tags :

Bokep, Cerita panas, cerita becek, hot, cewek seksi, hubungan sedarah, seks ibu, ngentot ibu, ngentot nyokap, pemerkosaan, video bokep, bokep jepang, bokep barat, memek, memek gatel, janda, pin bbm cewe cantik, pin bbm janda, ngentot gratis, ngentot amoy, ngentot cewe cina, ngentot IGO, ngentot jilboobs, semprot, crot, forum semprot, porno, porno indonesia, video ngewe, evycerpas, evy mature, Adik, Adik Ipar, adult, adult story, Afrika, Amoy, Anak, Anak SMP, Anggi, Arga, Asik, Bank, belajar les, Binal, Birahi, blackmail, blindfold, Bokep, Bramloser, Celsi, Cerita Panas, Cerita seks, cewe, cewe binal, cewe cantik, Cewe hot, cewe ngentot, Cewe PKL, Cewe seksi, China, Cici, Cimone, cock, creampie, Cuckold, deceiving, Della, Dian Elina, dick, Diperkosa, Dukun, Ekstasi, Eliza, Elvina, Enak, English, Erna, evycerpas, Fadel, Fanny, Farah, feminist, fuck, Gangbang, Gee13, Gila, Gitavani, Hamil, hardcore, Hayato2123, honey, Hot, Hot Mom, Hot Story, Hotmom, Hotwife, Ibu, Incest, Istri, Istri Binal, jamesjohnstone, Jepang, Kakak, kingdom, les, Lhian, liar, Liburan, Linda, Lonte, Mama, Mama Diperkosa, mama hot, Mama Lonte, mama ngentot, mamaku, Mantap, Memek, Memek amoy, Mia, Mild sex, Mom, My Diary, Narkoba, netorare,  Ngentot bini, Ngentot enak, Ngentot Mama, ngewe, Ngintip, Nia, Ochi, pejabat, Pelabuhan, Pemerkosaa, Pemerkosaan, Penindasan, Perampokan, Perkosa, Pijat, PurpleMonkeyDishwash, Randy, Rani, rape, reformasi, Sarah, Satorman, Satpam, Saudara, Sedarah, Seks, seks sedarah, Selingkuh, semprot, Sepupu, Setengah Baya, sex, Sister, Siswi, Sleep, Sleeping, SMA, small cock, SMU, Sopir, stefani, story, Susi, swing, Tambal Ban, Tante, titit, Uang, Ujang, Vania, Ngentot amoy, Video Bokep Gratis, Video Hot, Ngentot SMU

Wawancara Sex Part 2 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Evy Fredella

0 komentar:

Posting Komentar